Rabu, 08 September 2010

Rancangan Basisdata Terdistribusi dengan Metode Fragmentasi

Pemodelan proses pada sistem informasi perpustakaan ini menggunakan Diagam aliran data (Data flow diagram, DFD), diagram yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output (Pressman, 2001).

Gambar 4.1 Arsitektur Basisdata Terdistribusi Sistem Informasi Perpustakaan

Terdapat tiga pendekatan alternatif untuk membagi fungsi pada proses DBMS yang berbeda. Dua arsitektur alternatif DBMS terdistribusi adalah Client/Server dan Collaboration Server.

Client-Server

Sistem client-server mempunyai satu atau lebih proses client dan satu atau lebih proses server, dan sebuah proses client dapat mengirim query ke sembarang proses server seperti pada Gambar 4.2. Client bertanggung jawab pada antar muka untuk user, sedangkan server mengatur data dan mengeksekusi transaksi. Sehingga suatu proses client berjalan pada sebuah personal computer dan pengirim query ke sebuah server yang berjalan pada mainframe.

Gambar 4.2 Sistem Client Server

Arsitektur ini menjadi sangat popular untuk beberapa alasan. Pertama, implementasi yang relatif sederhana karena pembagian fungis yang baik dan karena server tersentralisasi. Kedua, mesin server yang mahal utilitinya tidak terpengaruh pada interaksi pemakai, meskipun mesin client tidak mahal. Ketiga, pemakai dapat menjalankan antarmuka berbasis grafis sehingga pemakai lebih mudah dibandingkan antar muka pada server yang tidak user-friendly. Pada saat menulis aplikasi client-server, perlu diingat batasan antara client dan server dan untuk menjaga komunikasi antara keduanya yang berorientasi himpunan. Khususnya membuka kursor dan mengambil tupel pada satu waktu membangkitkan beberapa pesan dan dapat diabaikan.

Collaboration Server

Arsitektur client-server tidak mengijinkan satu query mengakses banyak server karena proses client harus dapat membagi sebuah quer ke dalam beberapa subquery untuk dieksekusi pada tempat yang berbeda dan kemudian membagi jawaban ke subquery. Proses client cukup komplek dan terjadi overlap dengan server; sehingga perbedaan antara client dan server menjadi jelas. Untuk mengurangi perbedaan diguankan alternatif arsitektur client-server yaitu sistem Collaboration Server. Pada sistem ini terdapat sekumpulan server basis data, yang menjalankan transaksi data lokal yang bekerjasama mengeksekusi transaksi pada beberapa server seperti pada Gambar 4-3. Jika server menerima query yang membutuhkan akses ke data pada server lain, sistem membangkitkan subquery yang dieksekusi server lain dan mengambil hasilnya bersama-sama untuk menggabungkan jawaban menjadi query asal.

Gambar 4.3 Collaboration Server

Penyimpanan Data Sitsem Terdistribusi

Pada DBMS terdistribusi, relasi disimpan pada beberapa tempat. Pengaksesan relasi yang disimpan padaremote side mengakibatkan biaya melewatkan pesan dan untuk menguranginya, sebuah relasi dipartisi atau difragmentasi ke beberapa tempat, dengan fragmen dikirim pada tempat dimana fragmen tersebut sering diakses, atau replika pada pada setiap tempat dimana relasi menjadi kebutuhan yang tinggi.

Fragmentasi

Fragmentasi terdiri dari relasi yang dibagi ke relasi atau fragmen yang lebih kecil dan mengirim fragmen, pada beberapa tempat. Terdapat dua macam fragmentasi, fragmentasi horizontal dan fragmentasi vertikal. Pada fragmentasi horisontal, setiap fragmen terdiri dari sebuah subset baris dari relasi asal. Pada fragmentasi vertikal, setiap fragment terdiri dari sebuah subset kolom dari relasi asal. Fragmentasi horisontal dan vertikal diilustrasikan pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Fragmentasi horisontal dan vertikal

Bilas sebuah relasi difragmentasi, harus meliputi relasi asal dari fragmen :

  • Fragmentasi horisontal : union dari fragmen horisontal harus sama dengan relasi asal. Fragmen biasanya dibutuhkan disjoint.
  • Fragmentasi vertikal : koleksi fragmen vertikal seharusnya dekomposisi lossless-join. Untuk menjamin fragmentasi vertikal lossless-join, sistem harus menyediakan id tupel yang unik untuk setiap tupel dalam relasi asli. Jika kita berpilir bahwa relasi asal sebagai field yang berisi tambahan tupel-id sebagai kunci, field ini ditambahkan ke setiap fragmen vertikal. Sehingga dekomposisi dijamin lossless-join.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar